Cari Blog Ini

Jumat, 10 Desember 2010

Stratifikasi Sosial dan Contoh permasalahannya !


Stratifikasi Sosial
I.                   Pengantar

Stratifikasi sosial adalah pembedaan atau pengelompokan para anggota masyarakat secara bertingkat. Yaitu mempunyai tingkatan dari yang paling rendah sampai dengan yang paling tinggi. Stratifikasi sosial dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1.      Stratifikasi sosial tertutup.
Stratifikasi tertutup adalah stratifikasi di mana tiap-tiap anggota masyarakat tersebut tidak dapat pindah ke strata atau tingkatan sosial yang lebih tinggi atau lebih rendah.
2.      Stratifikasi sosial terbuka.

Stratifikasi sosial terbuka adalah sistem stratifikasi di mana setiap anggota masyarakatnya dapat berpindah-pindah dari satu strata / tingkatan yang satu ke tingkatan yang lain.
Dan dua macam stratifikasi tersebut mempunyai tingkatan masing – masing seperti:

1.      Stratifikasi sosial secara tertutup :
a.       Brahmana (tertinggi)
b.      Ksatria                        
c.       Waisya                                   
d.      Sudra
e.       Paria

2.      Stratifikasi sosial terbuka :
a.       Kekayaan
Kekayaan dapat dijadikan ukuran penempatan anggota masyarakat ke dalam lapisan-lapisan sosial yang ada, barang siapa memiliki kekayaan paling banyak mana ia akan termasuk lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial, demikian pula sebaliknya, pa tidak mempunyai kekayaan akan digolongkan ke dalam lapisan yang rendah. Kekayaan tersebut dapat dilihat antara lain pada bentuk tempat tinggal, benda-benda tersier yang dimilikinya, cara berpakaiannya, maupun kebiasaannya dalam berbelanja.

b.      Kekuatan
      Seseorang yang mempunyai kekuasaan atau wewenang paling besar akan menempati lapisan teratas dalam sistem pelapisan sosial dalam masyarakat yang bersangkutan.

c.       Kehormatan
Ukuran kehormatan dapat terlepas dari ukuran-ukuran kekayaan atau kekuasaan. Orang-orang yang disegani atau dihormati akan menempati lapisan atas dari sistem pelapisan sosial masyarakatnya. Ukuran kehormatan ini sangat terasa pada masyarakat tradisional, biasanya mereka sangat menghormati orang-orang yang banyak jasanya kepada masyarakat, para orang tua ataupun orang-orang yang berprilaku dan berbudi luhur. 

d.      Ilmu pengetahuan
     Ukuran ilmu pengetahuan sering dipakai oleh anggota-anggota masyarakat yang menghargai ilmu pengetahuan. Seseorang yang paling menguasai ilmu pengetahuan akan menempati lapisan tinggi dalam sistem pelapisan sosial masyarakat yang bersangkutan. Penguasaan ilmu pengetahuan ini biasanya terdapat dalam gelar-gelar akademik (kesarjanaan), atau profesi yang disandang oleh seseorang.

II.                Pembahasan.

Ada suatu masalah yang ingin saya angkat dalm hal stratifikasi sosial ini yaitu suatu contoh yang saya dapat dari salah satu teman saya yang pernah tinggal di dalam  sel tahananan (BUI) mengalami hal yang sangat menyedihkan. Menurutnya di dalam tahanan lebih sadis dari pada berada di jalanan yang lebih banyak penjahat. Karena di dalam sel terdapat tingkatan – tingkatan yang terjadi , seharusnya mereka memiliki hak yang sama, tetapi bukan itu yang di dapat. Di dalam sel ada tingkat ter tinggi, yaitu untuk orang - orang yang mempunyai kekayaan yang berlebih, kelas menengah merupakaan kelas bagi orang –orang yang mempunyai kekuasaan yang besar di dalam tahanan (biasa kita sebut preman).
Sedangkan yang paling rendah adalah bagi orang – orang yang tidak mempunyai apa-apa atau orang biasa. Orang biasa inilah yang menjadi korban oleh orang – orang atau kelompok –kelompok yang mempunyai kekuasaan dan kekayaan. Mereka sering disiksa, dipukuli, bahkan menjadin korban sodomi. Hal inilah yang terjadi akibat adanya stratifikasi sosial yang sebenarnya dapat di hilangkan dengan dibuatnya peraturan yang tegas. Bukan peraturan yang dapat dibeli atau dipermainkan.

III.             Analisa.

Dari permasalahan di atas merupakan contoh akibat dari adanya suatu stratifikasi sosial yang terjadi di dalam tahanan / penjara. Yang merupakan salah satu dari stratifikasi sosial terbuka. Seharusnya hal tersebut tidak boleh terjadi di lembaga peradilan kita. Karena keadilan harus ditegakkan dan lembaga tersebut merupakan lembaga yang seharusnya ditegakkan bukaanya menjadi tempat untuk terbentuknya stratifikasi sosial di dalamnya. Oleh karena itu penegak hukum maupun hukum itu sendiri harus melakukannya dengan benar dan bertindak dengan jelas. Bukan seperti yang seharusnya terjadi. ini adalah perbedaan yang terjadi antara kelas tinggi dengan kelas rendahan .






 di atas merupakan sel tahanan bagi orang yang mempunyai kelas rendah, sedangkan ini merupakan sel tahanan bagi orang yang mempunyai kelas tinggi .


Kamis, 25 November 2010

Rakyat Merapi


Pertanyaan yang banyak orang ingin katakan adalah mengapa masyarakat merapi tidak ingin pindah ataupun diungsikan ke tempat yang lebih aman oleh petugas. Meskipun pemerintah telah mewajibkan masyarakat di sekitar gunung merapi harus meninggalkan tempat tinggal mereka demi keselamatan mereka dan keluarga mereka sendiri. Dan mereka tewas akibat awan panas seperti gambar di bawah ini :






Dari pertanyan tersebut dapat kita lihat bebrapa faktor yang menyebabkan mayarakat di sekitar gunung merapi tidak ingin pindah, faktor yang pertama yang kita lihat adalah masyarakat mempercayai bahwa merapi akan meletus apabila juru kunci gunung merapi atau “Mbah Maridjan” tersebut sudah turun untuk datang ke pengungsian. Karena hal itulah yang menyebabkan banyak sekali korban yang berjatuhan akibat awan panas atau yang biasa kita sebut dengan “Wedhus Gembel” tersebut. Yang menegejutkan adalah berita yang terjadi pada tanggal 26/10/2010 dan juga menewaskan warga lainnya yang berjumlah 16 orang. Dan berikut ini adalah foto alm. Mbah Maridjan :



Faktor kedua yang menyebabkan bayaknya korban yang meniggal karena warga di sekitar gunung merapi enggan untuk meniggalkan hewan peliharaan mereka seperti sapi, kambing, maupun unggas yang lainnya. Mereka tidak mau meninggalkan hewan peliharaan mereka karena takut jika mereka kembali setelah mengungsi hewan peliharaan mereka mati kelaparan. Dan akibatnya masyarakat tidak mempunyai harta benda lagi untuk mencukupi kebutuhan hidup mereka sehari-hari. Inilah dampak dari awan panas tersebut:



Dua faktor inilah yang menyebabkan banyaknya korban tewas akibat letusan gunung merapi. Dan yang dilakukan pemerintah saat ini yang mempunyai inisiatif untuk membeli hewan ternak warga lereng gunung merapi bisa dikatakan terlambat. Karena hal ini dilakukan setelah jatuh korban tewas yang cukup banyak akibat letusan gunung merpi tersebut. Tetapi apa yang dilakukan oleh pemerintah saat ini harus kita dukung dan kita awasi sebaik-baiknya. Karena ada pepatah mengatakan “lebih baik terlambat, dari pada tidak sama sekali”.